Langsung ke konten utama

Rangkuman Mata Kuliah Islamic Worldview (Edisi 1)


Oleh: Azhim Muntholib (Mahasiswa Pascasarjana SPs UIKA)



Sebelum memasuki pembahasan tentang worldview Islam, Dr. Wido Supraha memulai mata kuliah sesi pertama ini dengan beberapa pertanyaan nalariyyah, diantara pertanyaannya adalah: pada tanggal berapa Rasulullah SAW lahir? Tanggal hijriah? Tanggal masehi?. Selama ini kita mengetahui bahwa Rasulullah SAW itu lahir di Tahun Gajah. Hanya sekedar  itu saja, tanpa kemudian mempertanyakan ulang dan menggali lebih dalam, benarkah di tanggal 12 Rabi’ul Awwal? Apakah tanggal 12 itu tepat di hari Senin seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadits?


Kemajuan sains dan teknologi mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, tetapi kerangka berpikir umat ini cenderung jauh dari semangat mencari dan belajar lebih jauh lagi. Kebanyakan umat Islam merasa cukup dengan ilmu yang mereka terima walaupun tidak jelas berasal darimana sumbernya. Hal inilah yang menjadi salah satu sumber kemunduran peradaban. Karena peradaban dibangun berlandaskan kerangka berpikir yang benar sesuai dengan ajaran Islam, dalam istilah lain disebut dengan Islamic Worldview.

Di masa kita sekarang banyak sekali kemerosotan yang nampak jelas di depan mata, misalnya confusion (kebimbangan dan keraguan), deislamization (perilaku hidup yang menjauhkan nilai-nilai Islam), corruption of knowledge (perilaku akademik yang tidak jujur dan jauh dari asas-asas keislaman) dan lost of adab (hilangnya adab dari anak-anak didik). Semua masalah tersebut bisa diatasi dengan kerangka berpikir islamic worldview. Dengan langkah-langkah terstruktur yang bisa mulai kita ajarkan kepada para pelajar sejak usia dini. Menguatkan adab, memperbaiki metodologi studi Islam, menghindarkan hizbiyyah, dan mengikuti proses serta berorientasi pada hasil.

Worldview Sebagai Pandangan Hidup

Worldview dalam kata lain yaitu weltanschauung/weltanzincht (bahasa Jerman) yang berarti pandangan Hidup. Para ilmuwan dan filsuf barat banyak yang mengkritik tentang konsep ini, walaupun banyak juga yang mengemukakan ide dan memperdalam lagi tentang worldview. Konsep mereka tentang worldview ini didasari oleh keresahan dalam hidup tetapi tidak mau beragama, sehingga mereka memikirkan dan mencari konsep tentang pandangan hidup berlandaskan logika dan permainan kata-kata.

Para ulama Islam abad 20 tidak menggunakan istilah Worldview, namun mereka memiliki istilah-istilah sendiri yang intinya adalah Islam sebagai agama yang komprehensif dan universal memilik cara sendiri dalam memandang berbagai macam persoalan dalam berbagai aspek kehidupan.  Abul A’la Al Maududi memakai istilah Islami Nazariat. Sayyid Qutb menamakannya al-Tasawwur al-Islamy (Islamic Vision) sedangkan Prof. Syed Naquib al-Attas menggunakan istilah Ru’yatul Islam lil wujud (Islamic Worldview).

Islamic Worldview adalah yang paling lengkap dan sempurna karena mencakup seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari pribadi, sosial, ekonomi, peradaban yang saling berkaitan dengan persoalan moral, spitual dan aqidah. Islamic Worldview juga  mencakup permasalahan alam semesta, tujuan hidup, Sang Pencipta, masyarakat dan akhirat.

Berbeda dengan Western Worldview (worldview Barat) yang merupakan hasil ramuan sejarah dari berbagai macam budaya yang ditafsirkan melalui fantasi segolongan ilmuwan barat, Islamic Worldview merupakan kerangka mapan yang berasal dari wahyu dan diinterpretasikan oleh para ulama melalui kerangka historis Islam yang autentik. Islamic Worldview terdiri dari aspek dunia-akhirat, yang mana segala aktifitas duniawi harus memiliki hubungan yang mendalam dengan aspek akhirat, karena akhirat merupakan asas dan kepentingan akhir manusia.

Worldview Islam dalam Dunia Pendidikan

Dunia pendidikan seharusnya tidak menyeragamkan manusia, tetapi menyatukan cara atau metode dalam menggali ilmu untuk mengupgrade kapasitas otak dan kejernihan hatinya dalam memilah jalan hidup yang benar sesuai tuntunan Al Quran dan sunnah. Visi hidup menentukan langkah-langkah yang akan diambil, sehinggga menjadi sangat penting sekali bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk melihat lebih dalam lagi terkait visi lembaganya. Apakah sudah jelas, ataukan masih abstrak dan sekedar gaya-gayaan saja. Disini peran pemangku kebijakan menjadi urgent, sehingga Islamic wordview menjadi sebuah konsep yang wajib dikuasai.

Peradaban yang besar akan lahir dari sistem pendidikan yang benar. Dan sistem pendidikan yang benar haruslah berlandaskan pada wahyu. Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti dalam sebuah haditsnya, bahwa kita sebagai umatnya diwarisi dua buah pegangan yang jika kita mengikutinya maka dijamin tidak akan tersesat selamanya, yaitu Al Qur’an dan As Sunnah. wallahu a'lamu bis shawab.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Tempat Wisata Kebanggaan Indonesia yang Terkenal di Dunia

Pulau Komodo terletak di Nusa Tenggara Barat,yaitu bagian timur Indonesia. Binatang yang tercatat sebagai reptile terbesar, bernama Komodo, berada di pulau ini gan.Tempat ini merupakan lokasi wisata yang bagus bagi wisatawan yang ingin merasakan petualangan alam dengan melihat Komodo. 10.Pulau Komodo Komodo ini biasa disebut wisatawan asing sebagai The Real Life Dragons.Bentuk permukaan pulau Komodo juga unik, ada padang gurun, rumput, maupun perbukitan.Sekitar 1200 spesies komodo hidup di pulau ini. 9. TANGKUBAN PERAHU salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia.Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung,dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter.Bentuk gunung ini adalah Maar atau perisai yang telah meletus 400 tahun lalu. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit,hutan Dipterokarp Atas,hutan Montane,dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.Gunung Tan

UNIROW (Universitas Ronggolawe)

UNIROW berdiri atas dasar SK Mendiknas RI Nomor: 08/D/O/2007, Tanggal 4 Januari 2007 dengan memberikan ijin penyelenggaraan  program-program studi baru, yaitu: Ilmu Politik (S1), Ilmu Komunikasi (S1),  Ilmu Kelautan (S1), Ilmu Perikanan (S1), Teknik Industri (S1), Teknik  Perangkat Lunak (S1), Biologi (S1), Matematika (S1), dan penggabungan IKIP PGRI Tuban dengan program-program studi PPKn, Pendidikan Ekonomi Akuntansi, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris jenjang program Sarjana (S1) dengan Akademi Perikanan PGRI Tuban program studi Budidaya Perikanan (D III), Pengelolaan Hasil Perikanan (D III), dan Manajemen Sumberdaya  Perikanan (D III), menjadi Universitas PGRI  Ronggolawe (UNIROW) Tuban, yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI (PPLP PT PGRI) di Tuban. MAKNA LAMBANG BINGKAI Bingkai dengan 5 (lima) sudut lancip berbentuk  segi 5 (lima) melambangkan filsafat Pan

8 Upacara Adat Unik Khas Indonesia

1.Ritual Tiwah Ritual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung. Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karena unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng. 2.Kebo-Keboan Prosesi upacara adat Kebo-keboan yang dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Alasmalang. Awalnya upacara adat ini dilaksanakan untuk memohon turunya hujan saat kemarau panjang, dengan turunnya hujan ini berarti petani dapat segera bercocok tanam. Puncak prosesinya adalah membajak sawah dan menanam bibit padi di persawahan. Orang-orang yang bertingkah seperti kerbau tadi dapat kesurupan dan mengejar siapa saja yang mencoba mengambil bibit padi yang ditanam. Warga masyarakat Desa Alasmalang berusaha berebut bibit padi tersebut, karena dipercaya dapat digunakan seb